#10 Godzilla
Sutradara: Gareth Edwards

Saya tak punya ekspektasi apapun saat pertama kali menonton reboot film Godzilla ini. Image Godzilla sebagai raksasa penyelamat, dihancurkan oleh remake Hollywood menjadi sekedar monster pemakan ikan. Di belakang layar ada sutradara Gareth Edwards yang biasa menangani film indie, dan saya tak yakin apa yang bisa dia lakukan dengan film blockbuster.
Meskipun skripnya sedikit standar, namun pendekatan narasi Edwards terhadap keberadaan sang monster dengan membangun tensi secara perlahan dan dramatis, membuat kemunculannya menjadi epik di akhir film. Anda tak pernah melihat Godzilla secara keseluruhan, hanya siluet dan bayangan sekelebat yang membuat penasaran. Dan semua terbayar dengan adegan akhir yang fantastis.
#09 Locke
Sutradara: Steven Knight

Selama lebih kurang satu setengah jam, kita dipaksa melihat Tom Hardy melakukan dan menerima panggilan telpon, berbicara dengan orang-orang yang tak pernah kita lihat muncul di layar. Disini kita diajak masuk ke dalam kehidupan Ivan Locke dengan segala konfliknya. Secara perlahan, kepribadian, masa lalu, prinsip, dan problematika Locke terungkap.
Ini adalah one man show dan Hardy memberikan penampilan yang menawan membuat kita larut dalam kehidupan Locke hanya dari komunikasi jarak jauh. Skrip dan penyutradaraan dari Steven Knight dilakukan sedemikian rupa sehingga intensitas film tetap stabil dari awal hingga akhir.
#08 The Equalizer
Sutradara: Antoine Fuqua

Sedikit mengingatkan saya dengan Man on Fire yang juga diperankan oleh Denzel Washington. Alih-alih menyelamatkan anak bosnya, disini peran Washington menjadi semacam pembela kebenaran di dunia nyata, yang membasmi semua hal curang yang terjadi. Yang bikin spesial adalah karisma tokoh utama yang dibawakan dengan sempurna oleh Washington. Dengan pembawaannya yang tenang, Washington tak terkalahkan hingga akhir. Anda bisa memprediksi endingnya, tapi anda takkan jenuh atau bosan menonton film ini. Anda kecanduan melihat Washington beraksi di depan layar.
Ada 2 film lain bertipe sama yang juga sama bagusnya, The Guest dan John Wick. Namun penampilan Washington membuat film ini lebih mengena dibanding yang lain.
#07 The Lego Movie
Sutradara: Christopher Miller, Phil Lord

Dipandang skeptis sebagai film yang hanya menjadi sarana promosi untuk meningkatkan penjualan mainan anak-anak bermerek sama, The Lego Movie menjadi film animasi dengan pendapatan masif. Film ini bercerita tentang Emmett seorang Lego biasa yang ingin menyelamatkan dunia dari tirani Lord Business.
Dengan mengambil cameo dari beberapa film lain, film ini adalah parodi budaya populer dengan lelucon yang segar, animasi yang cantik, dan cerita yang (secara mengejutkan) hangat. Ini adalah tontonan seru untuk semua usia.
#06 Edge of Tomorrow
Sutradara: Doug Liman

Tema film ini seperti halnya bermain game, dimana sang karakter utama berusaha membunuh musuhnya, kemudian mati dan harus mengulang lagi, mengambil pelajaran dari pengalaman sebelumnya, bertarung lagi, mati, bangkit, hingga akhirnya menghadapi bos besar. Premis time-loop yang tampaknya bakal membosankan ini menjadi segar di tangan sutradara Doug Liman.
Film in punya semua elemen film summer blockbuster: skenario, production design, scoring, dan spesial efek yang bagus. Chemistry antara Tom Cruise dan Emily Blunt yang sempurna membuat film ini kocak namun juga menyentuh. Edge of Tomorrow menjadi film hiburan yang cerdas dan menegangkan, tanpa kehilangan elemen aksi ala blockbuster (yaa, tak seperti The Avengers yang hambar. Ups).
#05 The Grand Budapest Hotel
Sutradara: Wes Anderson

Terinspirasi dari cerita Stefan Zweig, film ini bercerita tentang manajer hotel bersama sang ajudan yang berusaha untuk membuktikan ketidakbersalahannya atas tuduhan pembunuhan. Ada banyak momen kocak. Dan dengan dialognya yang cerdas, film ini akan akan menjadi film yang banyak dikutip tahun ini.
Seperti film Wes Anderson sebelumnya, film ini memiliki gaya tersendiri. Glamor dan stylish. Totalitas production design-nya memanjakan penonton secara visual. Deretan nama tenar di cast-nya juga memberikan penampilan maksimal dengan karakterisasi yang unik dan akting yang apik, apalagi Ralph Fiennes dan Tony Revolori.
Baca review lengkapnya disini
#04 Whiplash
Sutradara: Damien Chazelle

Sejauh apa anda akan memaksa diri anda untuk menjadi yang terbaik? Tema film debutnya Damien Chazelle ini adalah tentang obsesi dan perfeksionisme yang diraih dengan darah dan keringat. Film ini bercerita tentang murid baru sekolah musik dan hubungannya dengan mentor yang perfeksionis.
Whiplash intens dari awal sampai akhir. Chazelle mengangkat cerita dengan skop yang tak popuper (tak banyak orang peduli dengan drummer, apalagi jazz) menjadi film dengan ketegangan tinggi seperti film thriller, dengan ending paling mengejutkan tahun ini. Dan, J.K. Simmons memberikan penampilan terbaik sepanjang karirnya.
Baca review lengkapnya disini
#03 Gone Girl
Sutradara: David Fincher

Gone Girl adalah film yang komplek, tragis, dan brutal. David Fincher yang biasa menangani film-film misteri memberikan kita sajian berkualitas dengan psychological-thriller ini. Bercerita tentang seorang pria yang istrinya tiba-tiba menghilang secara misterius dan semua bukti mengarah pada pria tersebut, film ini diangkat dari novel karya Gillian Flynn yang juga merangkap sebagai penulis naskah.
Bekerja sama dengan komposer langganannya, Trent Reznor, Fincher menjadikan Gone Girl film dengan atmosfer yang gelap dan membingungkan, yang akan membuat anda mempertanyakan nilai-nilai moral, bahkan hingga selesai menonton.
Baca review lengkapnya disini
#02 Birdman
Sutradara: Alejandro G. Inarritu

Saya suka karya Alejandro G. Iñárritu. Saya suka film satire. Dua hal tersebut membuat suka dengan Birdman. Terlepas dari opini pribadi, Birdman adalah film yang dibuat dan dieksekusi dengan baik. Dengan sudut pandang dari mantan aktor superhero, Inarritu menyerang semua hal di balik industri hiburan. Lebih jauh lagi, Inarritu mempresentasikan dengan eksplisit hasrat manusia untuk dikenal dan keinginan untuk menjadi "tak terlupakan".
Penyutradaraa, scoring, dan akting para tokohnya sempurna. Namun yang luar biasa adalah sinematografi dari Emmanuel Lubezki yang kontinu berkesan seolah-olah film ini diambil dengan one take, dan memberikan kita sensasi surealisme.
Baca review lengkapnya disini
#01 Boyhood
Sutradara: Richard Linklater

Boyhood adalah proyek paling prestisius dari Richard Linklater dimana film ini dibuat selama 12 tahun dengan cast yang sama. Tentunya, akan sulit menjaga konsistensi cerita dan karakter yang diperankan oleh aktor dalam rentang waktu selama itu. Perlu skrip yang matang, visi yang jelas, dan dedikasi aktor dan kru.
Terlepas dari hal teknis yang tersebut, Boyhood yang bercerita tentang perkembangan masa remaja seorang bocah bernama Mason dari tahun 2002 sampai 2013 ini, adalah film yang jujur, intim dan natural. Film ini menganalisa jenjang kehidupan Mason bukan dari pencapaian yang diraihnya melainkan hal-hal sederhana yang mungkin tak signifikan. Linklater mencoba menyampaikan apa adanya dan semua terasa sangat realistis. Saya merasa seperti menonton masa remaja saya sendiri. Dan ini pastinya membuat Boyhood bukan sekedar tontonan melainkan juga media refleksi diri.
Baca review lengkapnya disini
Daftar di atas terbatas hanya dari film yang sudah saya tonton sepanjang 2014 dan menurut saya terbaik. Berikut recap-nya :
#01 Boyhood10 adalah jumlah yang sedikit sehingga mungkin ada film-film lain yang menurut anda layak masuk daftar terbaik 2014. Mungkin anda kurang setuju dengan saya. Oleh karena itu dengan senang hati, saya persilakan anda masukkan daftar film terbaik anda di komentar.
#02 Birdman
#03 Gone Girl
#04 Whiplash
#05 The Grand Budapest Hotel
#06 Edge of Tomorrow
#07 The Lego Movie
#08 The Equalizer
#09 Locke
#10 Godzilla
Source : UlasanPilem.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar